Sudah
hampir seminggu ini serangan zionis Israel ke wilayah Gaza, belum ada
tanda-tanda pembantaian ini akan segera berakhir. Hingga hari ini(13/7)
setidaknya tercatat lebih dari 130-an jiwa melayang dan ribuan yang
lainnya luka-luka.
Mungkin
banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati
serasa jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah.
Tapi kita memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus
menyuarakan kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau
setidaknya meneriakkan jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang
terlantunkan. Tidak boleh ada perasaan bosan saat mendengar berita
Palestina. Tidak boleh kita berputus asa dalam melantunkan doa-doa untuk
saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa kita sia-sia. Tidak boleh
pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan dengan
kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : ” Dan janganlah
sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang
diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi
tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka)
terbelalak” (QS Ibrahim 42)
Hari ini kita melihat pemberitaan
yang begitu beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada
yang mengutuk kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan
Amerika, Ada pula yang mengkritik pemimpin Arab yang ‘jubana’
(pengecut), bahkan ada pula yang tetap konsisten memberitakan Hamas
sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan ini. Semuanya begitu
kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang begitu bersedih
dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan ledakan, namun
sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang shohih di
Palestina.
Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas tentang
permasalahan Palestina. Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam
al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari
telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina
melalui ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting agar kita bisa
berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun
langkah kontribusi kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan
mudah terkejut, dan selalu shock dalam mendengar pemberitaan masalah
Palestina.
Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.
Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim,
serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan
orang-orang musyrik”.(Al-Maidah 82).
Ketika Al-Quran 14 abad
yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan
yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan
dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita.
Jika ’sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum
mewakili gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran yang lebih buas dari
hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun
harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang
ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik
berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera
menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu
memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing
peliharaannya.
Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah
saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas
oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula
penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah
ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan
manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang
kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik
menghadapi Zionis Israel.
Kemudian dalam ayat yang lain Allah
SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi : ”
(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka,
sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka
tidak takut (akibat-akibatnya”). (Al-Anfal 56). Inilah fakta lain
tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam.
Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap
banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa
dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang
sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh
bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.
Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina
karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu)
orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan
yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.”
(QS Haj 40)
Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya
orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh
memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan
sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di
atas. Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam,
karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka
merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah
kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah
hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.
Fakta 3 :
Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)
Dibalik fakta
keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika.
Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina,
adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus
kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar ini selalu konsisten
mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu
disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘
pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi
PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika-
adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi
dukungan Amerika terhadap Israel.
Biasanya Amerika akan dengan
mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya
tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini
menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi
Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga
masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah
dengan fakta Al-Quran.
Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan
yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kamu
tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada
saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya
jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami
selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan)
kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…”(Al-Hasyr
11)
Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu
mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat
Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan
Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus
aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat
bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW
membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW
?
Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar
yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya
direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk
menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk
mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.
Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh
pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan
persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan
dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh
tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya
mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.
Hari ini pemerintah
Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya
solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan
pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan
teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya
presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay
yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah SAW akan
memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi
Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk
menggambarkan sikap tersebut ?
Fakta 5 : Ada banyak kaum
banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi
pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya
kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh
negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan
gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai
mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.
Pada saat itulah,
jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah
menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai
orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
“Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan
ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia
ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” (
At-Taubah 38 )
Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh
musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan
menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya
semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara
sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai
Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam
daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.
Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan
Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah
satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani
mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara
muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan
sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya
dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari
negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk
mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat
‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan
yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk
dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.
Inilah
kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh
Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan
bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang
sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah
tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang
dijelaskan oleh Rasulullah SAW : ” Cinta dunia dan takut mati ” (HR Abu
Daud)
Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi
jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT
berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang
menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara
mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-
nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).
Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ’setia’
untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka
banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka
untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa
Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan
organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran
Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas
Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap
Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.
Logika
mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi
massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang
mempunyai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling
mudah yang kita tangkap adalah ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad,
itulah yang membuat mereka tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad
menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan
kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman : “Berapa banyak
terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak
dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)
Akhirnya, semua ungkapan
dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation,
apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa
mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas. Setelah
kagum, tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung
perjuangan jihad tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak
bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin
eksistensinya oleh Rasulullah. Tidaklah berlebihan, jika dikatakan
fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok jihad
abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : ” Akan
senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan
kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang
memusuhi dan memerangi mereka “. (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW
ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : ”
di sekitar masjid al-Aqsha”. Subhanallah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Minggu, 13 Juli 2014
Fakta Qur’an tentang Konflik Palestina
Sudah
hampir seminggu ini serangan zionis Israel ke wilayah Gaza, belum ada
tanda-tanda pembantaian ini akan segera berakhir. Hingga hari ini(13/7)
setidaknya tercatat lebih dari 130-an jiwa melayang dan ribuan yang
lainnya luka-luka.
Mungkin banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati serasa jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah. Tapi kita memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus menyuarakan kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau setidaknya meneriakkan jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang terlantunkan. Tidak boleh ada perasaan bosan saat mendengar berita Palestina. Tidak boleh kita berputus asa dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa kita sia-sia. Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan dengan kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : ” Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak” (QS Ibrahim 42)
Hari ini kita melihat pemberitaan yang begitu beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada yang mengutuk kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan Amerika, Ada pula yang mengkritik pemimpin Arab yang ‘jubana’ (pengecut), bahkan ada pula yang tetap konsisten memberitakan Hamas sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan ini. Semuanya begitu kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang begitu bersedih dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan ledakan, namun sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang shohih di Palestina.
Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas tentang permasalahan Palestina. Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting agar kita bisa berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah kontribusi kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan mudah terkejut, dan selalu shock dalam mendengar pemberitaan masalah Palestina.
Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.
Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.(Al-Maidah 82).
Ketika Al-Quran 14 abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Jika ’sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya.
Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.
Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi : ” (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya”). (Al-Anfal 56). Inilah fakta lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.
Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” (QS Haj 40)
Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas. Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.
Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)
Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘ pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika terhadap Israel.
Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.
Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…”(Al-Hasyr 11)
Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?
Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.
Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.
Hari ini pemerintah Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk menggambarkan sikap tersebut ?
Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.
Pada saat itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” ( At-Taubah 38 )
Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.
Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.
Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : ” Cinta dunia dan takut mati ” (HR Abu Daud)
Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).
Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ’setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.
Logika mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang mempunyai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling mudah yang kita tangkap adalah ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad, itulah yang membuat mereka tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman : “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)
Akhirnya, semua ungkapan dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas. Setelah kagum, tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung perjuangan jihad tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah. Tidaklah berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : ” Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka “. (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : ” di sekitar masjid al-Aqsha”. Subhanallah.
Mungkin banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati serasa jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah. Tapi kita memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus menyuarakan kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau setidaknya meneriakkan jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang terlantunkan. Tidak boleh ada perasaan bosan saat mendengar berita Palestina. Tidak boleh kita berputus asa dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa kita sia-sia. Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan dengan kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : ” Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak” (QS Ibrahim 42)
Hari ini kita melihat pemberitaan yang begitu beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada yang mengutuk kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan Amerika, Ada pula yang mengkritik pemimpin Arab yang ‘jubana’ (pengecut), bahkan ada pula yang tetap konsisten memberitakan Hamas sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan ini. Semuanya begitu kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang begitu bersedih dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan ledakan, namun sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang shohih di Palestina.
Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas tentang permasalahan Palestina. Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting agar kita bisa berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah kontribusi kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan mudah terkejut, dan selalu shock dalam mendengar pemberitaan masalah Palestina.
Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.
Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.(Al-Maidah 82).
Ketika Al-Quran 14 abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Jika ’sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya.
Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.
Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi : ” (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya”). (Al-Anfal 56). Inilah fakta lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.
Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” (QS Haj 40)
Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas. Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.
Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)
Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘ pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika terhadap Israel.
Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.
Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…”(Al-Hasyr 11)
Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?
Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.
Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.
Hari ini pemerintah Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk menggambarkan sikap tersebut ?
Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.
Pada saat itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” ( At-Taubah 38 )
Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.
Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.
Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : ” Cinta dunia dan takut mati ” (HR Abu Daud)
Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).
Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ’setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.
Logika mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang mempunyai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling mudah yang kita tangkap adalah ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad, itulah yang membuat mereka tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman : “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)
Akhirnya, semua ungkapan dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas. Setelah kagum, tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung perjuangan jihad tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah. Tidaklah berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : ” Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka “. (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : ” di sekitar masjid al-Aqsha”. Subhanallah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar